Halaman

Senin, 26 Maret 2012

KUPU

Kupu-kupu terbang ke sana ke sini
Bergoyang manja sambil mengepakkan sayapnya
Kupu itu mengundang untuk ditangkap karena pesonanya
Kupu itu seolah menggoda siapapun yang dilewatinya
Tapi percayalah, itu naluriah
Kupu itu mendekat lalu menjauh
Aku mendekat lalu menjauh pula
Ada sekat di mana aku tidak bisa meraihnya
Menataplah aku dari jauh, terkadang berusaha mendekat
Sedikit kurayu kupu, siapa tahu ia mau kemari
Lagi-lagi sekat itu menghalangi
Ah, sudahlah!
Begini saja lebih baik
Lebih asyik
Kupu berkelana bebas, aku mendekam kebas

Minggu, 25 Maret 2012

KISAH DI AKHIR BULAN MARET

Jumat, 23 Maret 2012. Aku malah tergeletak kaku di kamar. Sakit maag-lagi, lagi, dan lagi-. Aku hanya bisa online lewat komputer saja biar ga garing. Rencana awal sih mau baca buku dan ngerjain skripsi. Tapi, 2 hari tepar..lemes, ga bisa mikir berat, alhasil gagal deh itu rencana. Meski begitu, Jumat malam aku tetap nongkrong di Ngeban bersama Mbak dan Masku. Sepulangnya, aku tepar tapi nggak bisa tidur nyenyak. Aku sulit tidur beberapa hari ini. Kenapa? Rahasia.


Sabtu, 24 Maret 2012. Aku bangun jam 5. Ada footraffic soalnya. Kali ini kegiatannya duet bareng JSN. Jadi, pesertanya ada 18 orang. Wooww! Asiik. Yah, acara dimulai sekitar jam 7. Mundur 90 menit dari rencana. Tapi, okelah, yang penting lengkap dan rame. Tujuan ke Waduk Tambakboyo dan Candi Gebang. Di waduk, kami sempat kehujanan sebentar. Setelah mungut sampah, kami berfoto-foto di waduk. Ini wajib! Hehe.. Tapi, ada yang beda. Si Puji bikin aksesoris aneh yang dibuatnya dari karton. Name tag segede gaban dan mahkota unyu berwarna kuning. Itu harus aku pakai selama perjalanan. Yup, teman-teman saya aneh. Tapi, saya senang. Itu ungkapan sayang mereka pada saya.:) 


Belum selesai di situ. Ketika berjalan melewati anak-anak SD yang sedang bermain di jalan pinggiran waduk, aku dinyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dan diselamati dengan teriakan oleh mereka. Huhuhu..unyu.. Nah, kami melanjutkan perjalanan ke Candi Gebang dan akhinya mencari makan. Selesai makan, saya disebor (disiram, diguyur, disentor, atau apapunlah istilahnya) dengan racikan kuah soto+bumbu lotek. Iwwhh, jijai. Aku bau. Huuuaaaa... Ini adalah the first seboran.


Minggu, 25 Maret 2012. Aku ikutan taichi, sebentar doang sih, tapi nagih! Udah gitu, aku joging muterin stadiaon Maguwo. Pek, capek, tapi asik. Cek berat badan, stabil, 41,5 kg :p. Tensi normal banget 120/80. Aku sehat. Semoga sakit maagku nggak kambuh deh. Setelah itu, byar byur mandi secepat kilat, cari baju yang pas. Celana habis, pake rok deh. Siap-siap jadi bulan-bulanan si frater-frater Kolsani. Udah siap, maka berangkatlah ke Kolsani untuk ikut sarasehan. It means...makan gratis. Terima kasih, Tuhan. Ih, tauk aja deh, kalau doku tinggal 10 rb di dompet. Trus, trus, aku ditraktir Mbak Anne makan mi Pathuk. Wa, aww, Tuhan Allahku makasihh. Emang ya, kalau kepepet, asal nggak ngerasa susah dan yakin pasti dikasih jalan, hidup itu nggak ribet. Hal kayak gini ni aku ahli beud. Wkwkwk.. Aku, sering banget kebokekan, tapi santai aja ah. Pasti ada jalan, pasti bisa makan, toh aku masih cengangas-cengenges begindang. Hidup itu indaaahh.... Lalallaala... 


Eh, lanjut! Setelah sarasehan, aku disebor maning! OMB!! (Oh, My Bieber :p)Ah, mendekati Rm Kieser tidak membawa hasil, mendekati Rm Heru adalah suatu kesalahan. Itu awal mula aku dipegang-ditarik-disiram-disiram lagi-disiram lagi-lalu menjadi basah. Nggak tahu deh, itu air apaan. Issshhh. Aku dapet kaos yang masih baru gara-gara aku basah. Hahaha..aku juga dapet keyboard kompi yang nganggur, dan pena dengan banyak warna tinta.


Yaela, masa ada gitu, aku lagi kesulitan ditarik sana sini, disiram air lagi dan lagi, itu sambil dipoto-poto! Haaaaa.... Aku mandi deh. Setelah mndi aku pikir sudah aman. Ternyata enggak! Aku harus mencari tas, jaket dan sepatuku yang disebar ke mana-mana. Sepatu di atas pohon yang setelah diambil ternyata ada uletnya. Ih, geli-geli. Haaaaaa... capek tauk.Lalu, aku pulang, tidur.


Btw, makasih ya buat hari-harinya. Aahh, seneng deh :)) Luar biasa. Tapi, tapi, tapi, aku nggak terima lagi kalau Senin pun aku disebor lagi. Nggak lagi-lagi. Kasus ditutup.

Sabtu, 24 Maret 2012

MUNGKIN (Wening)

Wening ternyata menghubungi Gadis, teman dekatnya. Wening sekedar bertanya kabar lalu merujuk pada cerita hidupnya. Wening bingung pada apa yang akan dilakukannya. Bercerita pada Gadis pun tidak memperoleh hasil. Akhir-akhir ini ia sulit tidur. Ia selalu gelisah. Ia merindukan sosok itu teramat dalam. Baru kali itulah ia dipersulit oleh seseorang. Orang yang masih berupa bayangan baginya. Sosok yang selalu ada di setiap sudut pikirannya. Wening tampak sangat kebingungan. Kadang ia terdiam, kadang pula ia berjalan ke sana kemari tidak jelas.

Untung ada Rubi, teman mainnya di kala ia sedang sedih. Rubi terbiasa muncul saat Wening sedang dalam perasaan kalut, seperti saat ini. Hah, ini tidak bisa dibiarkan, pikirnya. Nanti malam ia akan memberanikan sdiri menghubungi sosok pengganggu itu. Nanti malam ia akan mengirimkan pesan singkat pada sosok itu. Mungkin. Wening masih tersdiam dan melepaskan pandangan nanar ke segala arah, seolah sosok itu mengetahui. Seolah sosok itu akan pergi. Seolah sosok itu ada. Seolah rindu itu pun nyata. Mungkin, serba tidak pasti karena hidup penuh dengan ketidakpastian dan itu menyenangkan! Berdoalah agar sosok itu nyata, ia tidak pergi, dan rindu itu dapat disentuh karena itu nyata.

Kamis, 22 Maret 2012

Rindunya Wening

Ah, membaui udara pagi ini sungguh meringankan hati. Lamat-lamat segera tercium pula bau tumisan yang berasal dari warung burjo sebelah. Hmm..jadi lapar. 
Tiap pagi seperti ini ada satu rasa yang meyeruak. Kata puisi Bapak Handoyo, namanya merindu. Judul lagu Agnes Monica itu rindu. Ya, ya, ya, terus kenapa??
Haaaahhh.. Wening menarik napas. Ia pergi menjauhi jendela. Ia merasa sesak tiap pagi jika berada d dekat jendela yang terbuka. Ia mendesah pelan dan duduk di lantai sambil meyisir rambut panjangnya. Rindu? tanyanya dalam hati. Rindu kepada siapakah dia? Matahari di siang hari? Tentu saja bukan karena matahari tidak perlu dirindukan. Matahari selalu muncul menyinari bumi. Setiap hari. Lalu, apa yang dirindukannya? Wening berpikir keras namun tak kunjung tahu jawabnya.

Wening menyapu rumah kecilnya. Ia sendirian di rumah. Ayah dan ibunya bekerja, adik serta kakaknya pergi entah ke mana. Sudah tidak ada di rumah sejak Wening bangun tidur. Di sudut ruangan tampak sangat kotor. Ubin itu kotor karena ketumpahan kecap kemarin. Si dedek Faizal main lempar-lemparan botol kecap plastik , yah begitu deh akhirnya...kotor, lengket, iwwhh. Wening ingat betul kalau sudah membersihkan ubin itu. Namun, sekarang dilihat lagi kok, masih kotor. Perlu berulang kali dibersihkan, mungkin. 

Wening mengepel lantai kotor itu. Otaknya tidak pernah berhenti berpikir. Bolehlah ia tampak sedang berkonsentrasi mengepel, padahal sebenarnya ia sedang memikirkan sesuatu yang lain. Rindu, kotor, sudah dibersihkan, tetap kotor, belum bersih mutlak. Mutlak? Tidak ada yang mutlak, barangkali. Hmm.. Apakah rasa rindu yang telah susah payah ia sangkal itu muncul kembali? Rasa rindu yang ia rasa sudah dibersihkan, dilenyapkan, dan dibuang jauh-jauh itu ternyata masih ada. Tidak mungkin! Namun, apa yang tidak mungkin terjadi di dunia ini? Ha? Wening terduduk diam. Ia masih memegang kayu gagang pel. 

Matanya sekarang tertuju pada ponsel yang ada dii atas meja di depannya. Ia mengambil ponsel berlayar sentuh itu. Apa yang harus ia lakukan? Membebaskan rindu ini atau menekannya saja? Wening terdiam agak lama lalu ia mulai menekan-nekan layar ponsel itu. Entah menghubungi siapa.

Selasa, 20 Maret 2012

Tentang Hidup Lalu Melenceng Ceritanya

Halo, apa kabar? Lagi pengen aktif lagi nih. Hari ini serba lancar. Bangun pagi, baca" skripsi, tiduran bentar, baca lagi, mandi, ngampus-bimbingan, telat 15 menit-, perpust, kos Yopi, tidur 4 jam lebih, makan, dan berakhir di kamar kos tercinta. Masih ngantuk karena dua hari berturut-turut kurang tidur. Haiiaa...
Okeh, beberapa hari ini mood saya sedang baik. Lalalalala..lalalalla... seneng ajah gitu.
Tanya kenapa? Hahhaha.. ada aja, pastinya relasi yang terjalin dengan baik diselingi dengan canda tawa itu sangat menyenangkan. Memori yang melekat juga sifatnya baik dan senantiasa mudah dipanggil kembali. Huuuaaahh...

Semangat skripsi sedang saya pertahankan. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi? Ga usahlah mengharap dari orang lain. Saya cuma dapat berharap penuh pada diri saya sendiri. Jika ada yang menyemangati, saya sangat bersyukur punya mereka dalam hidup saya. Hidup itu disyukuri :)

Berpikiran positif maka hidupmu lebih baik. Saya membuktikannya, hidup sejalan dengan saya, hidup menyatu dengan saya, dan hidup selalu mendukung saya. Saya merasa utuh.

Saya suka aliran humanistik. Semua manusia itu baik, selalu berkembang dan bertumbuh. Semuanya butuh kesadaran untuk memulainya. Peleburan dengan diri yang pada akhirnya menyatu dengan alur hidup menjadikan saya menyadari bahwa hidup itu indah.

Itu terjadi jika kesadaran diperoleh. Tidak mudah, juga tidak sulit.
Humanistik mengingatkan saya pada buku Mahzab Ketiga yang sedang saya baca. Menarik. Lebih manusiawi dibandingkan behavioristik.

Hidup itu disyukuri.
Hidup itu indah.

"Apa yang paling berharga dalam hidupmu?"
Jawabku, "Kehidupanku."

Jumat, 16 Maret 2012

SAYA SEDANG SEBAL. TITIK.

Perpustakaan ini dingin. Tadinya menyenangkan. Tadinya. Sekarang? Masih sih. Cuma saya saja yang sedang sebal. Sebal sama keadaan yang sedang nggak bisa saya kendalikan. Hah. Realitas. Memang begini. Topik skripsi diganti. Padahal saya sudah yakin dengan tema itu. Saya yakin saya kuasai. Namun, si pak dosen bilang kurang bermanfaat. Oke, saya ganti dengan kurang rela. Bagaimana tidak? Saya sudah bergumul dengan tema itu untuk satu semester lalu, di saat saya siap itu diganti. Oke, memang perlu diganti, tidak bermanfaat, saya akui itu. 
Saya ganti dengan topik kedua atas ide si pak dosen yang saya pikir juga oke dan tidak mengubah begitu jauh alur ketertarikan saya. Perkembangan dan anak-anak. Tapi, ya akan tetapi..ternyata sudah ada yang meneliti topik itu. Terlebih peneliti tersebut lulusan psikologi SaDhar juga. Uwwwwaaaatt? Piye ki? Saya sudah berharap, lho. Pelan-pelan saya sudah tahu alur skripsi dengan topik ini. Hah. Air udah di ujung mata nih. Mau teriak, ini perpustakaan. Tarik napas, buang, tarik, buang. Lama-lama kentut juga nih. Ahhhaaii, ngelawak dikit deh.
Yup. Saya udah bisa mikir dikit nih. Tapi, belum bisa plong. Ini lagi dateng dua orang dengan wajah masam, kucel, kusam, dan muak. Hahaha... yah, ini jenuh. Tapi, tetaplah ya semangat.
Plis deh. Kudu semangat buat skripsi gini doang? Ah, keeecciiilll.. Sip dah! SEEMAAANGAATT CINTAA!! mmuacch. 


AKU BISA!

Selasa, 13 Maret 2012

MAKAN MALAM (Sayur Bungkus Telur)

Malam ini saya makan masakan sendiri. Bukan apa-apa. Kemarin beli sop-sop-an (bahasa ngetrennya dari sayur-sayuran bahan sop yang sudah dibungkus plastik, biasa beli di warung sayur bukan supermarket gituh). Nah, baru inget kalau ada sayur itu karena dari pagi sampai sore saya berkegiatan. Toeng toeng. Masak sayur sop? Oh, heloooo tadi pagi udah makan di warteg gara-gara ngeburu ketemu dosen. Oke, akhirnya saya memutuskan untuk bereksperimen.


Maka, jadilah sayur bungkus telur. Saya pakai bahan yang ada saja. Dicek ya. Bawang putih? Habis. Bawang merah? Ada, tinggal printilan. Lada? Ada. Garam? Ada. Masako? Ada, pake dikit ah karena nggak ada bawang putih biar berasa gurih. Oke, dimulai.


Sayur-sayuran yang terdiri dari wortel, kubis, seledri, dan daun bawang diiris tipis. Lalu, sayuran tersebut ditumis ditambah dengan lada, garam dan masako-dikit. Pengennya sih, ditambah bawang putih yang dipeprek. Udah gitu, angkat.


Masukkan irisan bawang merah ke telur, lalu masukkan juga sayuran yang baru diangkat tadi. Dicampur-campur dengan telur. Yup, goreng deh. Jangan keasinan ya, nanti ga enak. Soalnya wortel kan manis banget. Kudu seimbang rasanya. 


Hmmm... menurutku sih enak. Tadi aku hanya butuh 5 menit untuk ngabisin. Tanpa nasi makannya, itu aja dah cukup. Hehehe... Sebenarnya, udah sering sih, nyoba masak aneh-aneh alias sesuai bahan yang ada aja. Pake perasaan aja gitu masaknya. Cuma kira-kira. Pake ini enak ga, ya. Kalau ditambah ini rasanya gimana ya.. Ya, cuma gitu-gitu aja. Aku sering banget keasinan, tapi sekarang udah insyaf deh. Mending pake garam sedikit aja, toh udah enak.


Coba aja aku bisa motoin hasilnya, bakal seru kali ya kalau aku punya blog resep sendiri... ---> berasa jago masak. Hahaha... Oh, iya. Rahasia biar makanan jadi enak itu cuma satu : cinta. Wahaha.. Ih, bener. Kalau masak pas lagi bete, dijamin deh ga bakal jadi, ga bakal enak. Beneeerrr... 


Suiittt...suiitt.. tunggu resep coba-coba berikutnya. Mungkin besok tentang tahu. Tentang tahu bunting yang sudah dibeli dan bosen dimakan pake cabe. Trus, divariasiin jadi apa ya???? Mau tahu? Besok baelah. Tunggu kabagh jak nyak, yo! <--- bahasa lampung, nih.

Minggu, 11 Maret 2012

Deras Hujan, Buku, dan . . . .

Deras hujan, buku, dan . . . .

Hujan waktu itu sangat deras. Titik, bukan, rintik juga bukan, melainkan tumpahan air yang jatuh dari atas. Udara sangat dingin hingga aku menjadi pilek dan sering ke kamar mandi. 

Sedari tadi pikiranku hanya berkelana entah ke mana. Lalu, aku tetapkan untuk berkelana ke dunia khayal berdasarkan cerita dari buku bersampul merah itu.

Bahkan, buku pun tidak dapat memusatkan pikiran untuk datang ke dunia imajiner. Pikiran ini sepertinya tidak mau pergi ke dunia yang palsu itu. Pikiran ini hanya tertarik dengan sesuatu yang nyata. Rasa-rasanya aku ada hal yang kurang. Ah, tapi apa?
...............................................................................................................................
Aku tahu apa maksud empat titik itu. Empat titik yang melengkapi tiga kata di depannya sehingga menjadi satu kalimat utuh. Aku yakin. Itu pasti . . . . K A M U . . . .  .

Sabtu, 03 Maret 2012

Aku tengadah ke atas,di penjuru utara berdiri megah Merapi. Aku iri pada Merapi. Hari ini Merapi dengan bangga memamerkan keindahannya, sedangkan aku menahan kantuk dan lelah, hanya tertegun lesu .


***


Aku di atas motor yang melaju. Aku merasa angin bertiup untuk merayuku, membuat pipiku merah bersemu. Sebenarnya aku memikirkanmu tapi angin membuatnya seolah terjadi bukan karenamu.


***

Malam ini aku meragu, cukup meragu. 
Setiap rongga yang dahulu kosong melompong kini tertutup rindu.

***

Setiap pagi, kusapa kamu dalam semangat menginjak hari.
Ketika siang, kusejukkan kamu dengan tiupan janji.
Saat malam, kutemani kamu dalam peraduan mimpi.
Di sela-sela hari itu, aku menanti kamu dalam hati.

Jumat, 02 Maret 2012

MENIKAH (LAGI)

Kuliah hari ini mengajarkan banyak hal tentang perkawinan dan keluarga. Masa awal perkawinan memang menggiurkan untuk harapan suatu masa depan yang membahagiakan. Namun, di sisi lain awal perkawinan juga mempunyai tantangan tersendiri. Berbagai permasalahan dapat timbul di masa-masa awal. Ada dua hal yang sangat signifikan, yaitu perihal kebiasaan dan kerangka pikir yang sudah melekat pada diri.

Kebiasaan pada diri yang dulu sama sekali tidak menjadi masalah namun pada akhirnya menjadi masalah jika kebiasaan tersebut sangat bertentangan dengan kebiasaan pasangan. Kemudian, kerangka pikir seseorang yang telah melekat dalam pribadinya dapat menjadi masalah apabila kerangka pikirnya berbeda dengan pasangan. Tentu saja kerangka pikir ini sudah dibawa sejak dulu jauh sebelum menikah. Perbedaan pendapat dalam hal-hal kecil pun dapat menjadi permasalahan besar jika tidak ditemukan penyelesaiannya.

Sungguh sangat menarik pembicaraan di kelas mengenai topik ini. Dibahas juga sekilas mengenai tahapan dan tugas perkembangan di setiap masa usia. Mulai dari masa menikah tadi yang telah dibahas, lalu pernikahan dengan anak preschool hingga masa dewasa lanjut saat seseorang harus mengatasi masa kesepian dan kesendirian ditinggal anak-anaknya juga mengatur kehidupan di masa tuanya.

Di setiap jenjang kehidupan pasti terdapat masalah, tinggal bagaimana kita menikmati itu sebagai sajian hidup yang telah diberikan. Meski sulit, jika dinikmati hidup itu sangat membahagiakan.

Saya belum mengalami masa itu tetapi saya akan menjalaninya dan percaya semua tahapan dalam kehidupan pasti memberikan kebahagiaan. Pada intinya, bagaimana cara saya mendapatkan kebahagiaan itu. Simple. --> cuma ungkapan menguatkan!!! Hahaha... Saya punya impian-->wujudkan!


Tambahan :
1. Segala yang terpenting adalah komunikasi.
2. Ketika terjadi suatu "tragedi" ehm, sebutan untuk suatu kejadian yang tidak diinginkan, misalnya ; perselingkuhan dan perbuatan menyimpang lainnya, yang perlu dilakukan pertama kali adalah lakukan komunikasi. Pahami mengapa hal tersebut bisa terjadi. Permasalahan dapat timbul dari kedua belah pihak maka diperjelas saja apa penyebabnya. Pastilah di balik itu terdapat suatu kebutuhan yang belum terpenuhi. Setelah itu, tergantung kedua pihak tersebut bagaimana penyelesaiannya.
Ini bukti bagaimana komunikasi dapat menghindari dan menyelesaikan permalahan.

3. Anak kecil pun telah mempunyai kemampuan memilih, kenapa kita tidak bisa semudah mereka?!
    "Maaa, aku mau yang ini. Gak mau yang ini!!" Gampang banget kan mereka memilih sesuatu. Terkadang sulit bagi saya untuk memilih karena begitu banyak pertimbangan yang memberatkan meski pertimbangan itu               mungkin saja tidak perlu diperhitungkan. (Mungkin terlalu banyak kecemasan :( 

Kamis, 01 Maret 2012

MARET


MARCH? MARET!!!

Gyaaa.. Bulan baru, perjuangan baru!
Semuanya harus berjalan baik.


DALAM - LUAR semua baiknya berjalan lancar.


Hihihi... Mmmuuuaaaccchhh.....