Halaman

Rabu, 30 Mei 2012

RINDU

Mentari tenggelam, malam menjelang. Hari ini terasa kelam, dirimu begitu saja menghilang. 
Salah apa aku hingga kamu tidak tampak lagi di kehidupan duniawi ini? Aku resah menanti kabar darimu yang juga tidak kunjung datang. Aku meragu, apakah aku dapat bertemu kamu lagi atau tidak. 
Aku rindu, aku rindu, ingin bertemu, kamu.


Aku rindu, cukuplah itu saja. Rindu, tanpa embel-embel cinta atau apalah.


Saya hanya rindu, ingin bertemu kamu. Ini rindu, bukan cinta, seperti katamu. Janganlah kamu sok tahu, padahal kamu tidak tahu siapa dirimu. 
Kamu tidak tahu bahwa kamu juga rindu padaku.


Aku lelah menatap senja seorang diri tanpa kamu di sini. Aku seringkali melihat kamu di awan yang perlahan memerah. Langit itu merah karena ada kamu. Aku marah maka langit itu merah. Aku marah sehingga langit itu merah karena ada kamu di sana.Aku marah karena kamu di sana, mengapa tidak di sini?


Sebenarnya kamu di mana? Aku cari kamu tetapi tidak ketemu. Aku rindu kamu tau.


Hanya rindu, ya hanya rindu. Pada dirimu.

Selasa, 29 Mei 2012

EMAPTI-ku!!! Kamu di mana??

Pagi ini awalnya ceria, saya senang karena saya dapat pencerahan mengenai materi skripsi saya. 
Beberapa saat kemudian ketika Nindi dan pak dosen mulai membahas tentang memaafkan, posisi saya menjadi tidak nyaman. Maksudnya, saya mulai tertarik ke dalam pembicaraan mengenai memaafkan-memaafkan diri sendiri-empati-self concept-olah rasa. Orait!

Saya memulai pembicaraan tentang : saya yang tidak sedih saat kakek dan om saya meninggal. Saya juga jadi ingat kalau ada musibah dengan banyak korban, saya juga tidak sedih. Setelah ditelusuri, saya jadi tahu alasan mengapa saya tidak sedih saat om saya meninggal. Itu kemungkinan karena saya menganggap om saya galak dan kami tidak dekat. Yah, sepertinya saya tidak berkawan dan berdamai dengan perasaan saya terhadap si om. Bisa jadi tentang saya tidak bersedih saat saudara meninggal karena saya tidak dekat dengan mereka--> karena kecuekan saya-> tidak empati. 

TIDAK EMPATI?!

Lalu, ke mana saya harus mencari empati?? EMPATI.. Kamu di mana? Saya seperti merasa kosong. Saya merasa tidak berasa. Saya merasa dingin, bagai robot, tidak punya hati. 

Saya diberitahu bahwa empati tidak dicari di mana-mana. Empati akan muncul jika saya dapat mengenali diri sendiri, jika saya mampu memahami rasa yang timbul, jika saya menuangkan perhatian kepada diri, jika saya mampu mengolah rasa yang ada. Empati tidak bicara mengenai kesoktahuan, empati bicara tentang kejujuran. Empati bicara mengenai ketajaman rasa yang akhirnya dapat diungkapkan dengan penuh ketulusan. Empati...

Saya bicara blak-blakan mengenai pikiran-pikiran yang menganggu tentang 'kedinginan' saya ini kepada pak dosen. Yah, saya anggap cara pak dosen menilai saya terlalu frontal karena tidak jarang ia membuat judgment mengenai perilaku saya selama mengobrol. Awalnya, saya merasa risih tapi kelamaan juga terbiasa. Saya anggap sudah menjadi kebiasaannya juga untuk menilai orang <--ini juga judgment dari saya :).

Pembcaraan yang blak-blakan itu membawa saya pada pengolahan pikiran----belum rasa---- tentang semua hal yang berkaitan dengan empati dan diri. Ternyata, saya tidak begitu mengenal diri sendiri. Bagaimana mungkin saya berhak membicarakan orang detil seolah saya tahu siapa saya ini.

Saya angkuh (ternyata). Saya memang blak-blakan. Saya tidak malu membicarakan kekurangan saya dengan orang lain. Toh, dari pembicaraan ini juga saya mendapat pelajaran untuk semakin mengenal diri saya. Semakin tahu diri saya, semakin saya tahu apa yang dapat saya lakukan!

Demikian saudara/i mengenai pembicaraan satu arah ini. Semoga dapat berkenan dan menjadi pelajaran juga bagi kita. 

Mulai sekarang, saya akan semakin memperhatikan diri dan mengurangi tingkat kecuekan diri. Rasa sudah tercipta, mengapa tidak berdaya? Hari ini sungguh-sungguh merupakan hari yang menyadarkan.

Kalau saya sudah berada dalam tahap sadar, dunia terbuka untuk saya.

:) Mari menuju WELL BEING :)

Senin, 28 Mei 2012

BEBAL!!!!!

Pagi ini matahari bersinar terang, saya merasa pagi ini berkabut. Mentari menyinari bumi dengan kehangatan, saya merasa kedinginan. Ada apakah gerangan? Apa ada yang salah dengan saya?

...
Yah, saya sedikit geram dengan suatu situasi yang tidak saya inginkan. Well, keadaan ini mungkin sudah dapat diperkirakan akan terjadi, namun tidak setajam dan seribet ini. Yayayaaa, saya mengerti. Mungkin saya hanya perlu menebalkan telinga untuk beberapa saat, menutup mata, dan menumpulkan rasa.

Okeeei, deal!

Seturut waktu, saya mungkin akan begitu. Ouuwww, saya ternyata bisa begini juga. Haaahh, ini akibat dari terlalu sering menahan amarah dan menganggap beberapa hal itu amat mudah. Ternyata?

Helllooooww, saya ga sekuat itu!!
Saya bukan wonder woman!!

Saya bisa juga lemah, saya....

Rabu, 23 Mei 2012

Halooo... Akhir-akhir ini saya merasa takjub kepada diri saya. Saya telah melampaui sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkan. Oke, saya telah berteman secara penuh dengan seseorang yang pada awalnya mempunyai hubungan yang aneh dengan saya. Hahaha... Awalnya sih, saya berteman dengan dia masih dengan jarak.  Yaaaah, dulu sih tampak akrab sekali di luar, tapi ya tetap jaga jarak di dalam. Lama-kelamaan yah kami bisa berteman dengan akrab dan wajar. Eaaaaa.... gaya bet!
Na, intinya kalau ada kepastian dari suatu hubungan pertemanan itu akan menjadi lebih menyenangkan. Temenannya bisa total!! Rooocckk!!!!
Kalau sudah begini, asiiik deh. Mungkin saking akrabnya, ada orang yang menganggap beda. Biar saja.. haha...

Kamis, 10 Mei 2012

DIMARJE

 Saya mau bercerita tentang perjalanan saya seorang diri ke suatu tempat yang megah. Candi Plaosan Lor. Yup, saya mengunjungi tempat itu pada hari Selasa kemarin. Saya bangun pagi dan berangkat pukul 5.30 dari kos di Maguwoharjo dengan menegndarai motor.
Sawah di dekat kos ditutupi kabut

Lalu, sampailah saya di lokasi setengah jam kemudian. Saya datang, petugas baru akan membuka pintu gerbang dalam candi. Saya tamu pertama di hari itu.
Candi Plaosan Lor
Niat saya ke tempat itu adalah ingin membebaskan diri saya menjadi diri sendiri seutuhnya. Saya ingin menyepi, meninggalkan sejenak hingar bingar dunia yang sudah tidak keruan. Saya segera mengirup dalam-dalam udara segar di sana. Sungguh menyenangkan. Sepi, tenang, dan damai. Pemandangan candi yang indah ditambah pula pemandangan gunung kokoh di sebelah utara. Meraaappii!!!

Pemandangan candi dari kejauhan

Saya segera mengambil gambar seluruh ruang di candi itu. Saya sangat takjub. Apalagi pagi itu masih diselimuti kabut. Ini suasana yang berbeda. Ah, kalau kamu tahu rasanya. Saya anggap,perjalanan kali ini beraroma jeruk. Segar!!! 

Saya mudah sekali merasa lapar. Saya habiskan satu roti daging yang telah saya beli. Tiba-tiba, selama saya makan ada empat orang anak laki-laki yang heboh gangguin saya. "Mbakk..mbaakkk...," kata mereka bergantian. Saya merasa lucu karena mereka bertingkah malu-malu. Saya ajak mendekat namun tidak mau. Setelah saya selesai makan, saya ajak mereka berfoto. Wuaah, mereka langsung ambil posisi dan pose. Jeprat jepret!!! Akhirnya saya mengajak berkenalan. 

Lalu, mereka minta foto-foto lagi. Cukup banyak foto yang diambil. 
Saya, Ihsan, Delisa, Ridho, dan Fian















Bosan berfoto, saya mengajak mereka bermain. Bermain tebak gaya (permainan standar untuk anak-anak), mereka tampak senang sampai-sampai berebut ingin memeragakan 'gayanya'. Setelah itu, kami bermain 'sambung kata'. Tiap orang mengatakan satu kata, bergantian diucapkan, yang pada akhirnya membentuk kalimat yang tidak putus. Bagi Ridho yang masih kelas 2 itu terasa sulit. Delisa yang sudah kelas 4 sangat bersemangat mendiktekan kata bagi anak lainnya.

Ihsan bermain tebak gaya
Agak lama bermain, akhirnya ibu dari Delisa datang untuk menjemput. Kami bersalaman dan mengucapkan salam perpisahan. Delisa mengajak saya datang kembali besok, hari Rabu, namun saya tidak bisa. Saya katakan, "Tidak janji ya." Namun, Delisa berkata sambil berlari, "Aku janji." Ow, sungguh maaf Delisa, saya tidak dapat datang kembali karena Rabu pagi saya sudah mempunyai janji dengan Fatimah, Silvi, dan Lia (anak-anak di sekitar tempat tinggal) untuk bermain dan belajar. 

Saya berpikir saat itu, saya berniat untuk menghabiskan waktu sendiri tetapi ada saja yang menghampiri. Anak-anak. Yaaa, mungkin itu pertanda yang menegaskan bahwa saya memang makhluk yang tidak bisa sendiri. Tanpa saya seorang diripun sebenarnya saya tetap menjadi diri sendiri seutuhnya. Diri saya beginilah, beraroma pengikat anak-anak. Hehehe.....

Apapun yang dilakukan harus bertujuan untuk mencapai well being!!!!

Ihhhhhaaaaaa......


                     Salam,

Narsis dikit










                  Mbak Ica

Rabu, 09 Mei 2012

WELL..BEING...

Hari ini mendung.. Saya tidak mempunyai rencana apapun. Saya bingung dengan pikiran-pikiran saya sendiri.
Ehmmm... Saya rasa saya butuh mind map! Aw, saya merasa pikiran saya berantakan.


Yaaaah, sepertinya saya akan mulai mengaturnya sekarang. Oke, nanti malam saya akan mengerjakan kembali skripsi bab 2 yang telah saya tunda selama seminggu ini. Sip! Sepertinya hal itu adalah beban sehingga saya kebas dan merasa kebal. #PENGABAIAN


Ouuwww,,, ini harus terlaksana, tidak boleh tidak.


Siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnggggggggg...........


Kemarin saya mendapatkan suatu kabar yang lumayan tidak biasa. Saya tidak terkejut ketika mendengar kabar itu. Tapi, yaah lucu aja. Ternyata, kabar itu terjadi juga. Haahahaa... Namanya juga perubahan. Pasti membawa sensasi yang tidak biasa. Ritme dan situasi juga berubah. Itu membuat kita harus bersiap menghadapi apapun yang terjadi.


Yup. Perubahan. Itu pasti. Perubahan itu didasari atas pilihan-pilihan hidup yang telah diambil. Terserahlah pilihan apa yang mau diambil, perubahan apa yang akan terjadi. Pastinya, sangat penting jika semua hal itu diputuskan dan dijalani demi mencapai kesejahteraan mental. Kesejahteraan mental menjadi poin utama bagi kita agar dapat menjadi manusia seutuhnya. 


Siiiaapp!! Skripsi tidak baik kalo dibiarkan. Prokrastinasi menjadi tidak sehat jika terus dilakukan. Saya mau jadi orang sehat... Ga mau ada beban yang mengendap karena terlalu sering merepresi.


Yaap! Skripsi... saya datang! 


Segera bersiap kamyuuu....!! :* :*

Rabu, 02 Mei 2012

JANJI SOBAT

Terikat pada hari ini, 1 Mei 2012. Suatu janji yang tidak tahu akankah dapat terpenuhi.
Aku, Difka, dan Sinto berikrar bahwa pada suatu saat ketika salah satu kami telah sukses dalam hal ekonomi, ia berkewajiban untuk mengajak dua orang lainnya jalan-jalan ke luar negeri. Tidak di lingkar benua Asia. Hahaha... Amin deh.


Kami memutuskan akan mengingat tanggal ini sebagai hari yang penting. Lucu deh.. Hari ini kami juga bertualang ke suatu tempat yang-ehm, rahasia-. Hahha... 


Hari ini sangat menyenangkan. Aku mengambil banyak manfaat dari seluruh kejadian di hari ini. Aku mendapat suatu kesimpulan penting dari pengalaman hari ini. "Sesuatu dapat diketahui jelas kalau dilihat dan diperhatikan secara mendalam. Ketika melakukan itu, singkirkan ekspektasi subyektif dari pikiran karena hal itu mengubah apa yang sebenarnya yang terjadi ; kita melihat apa yang ingin kita lihat, padahal kenyataan tidak seperti itu. Harap hati-hati, temans. Terkadang, kenyataan tidak seperti yang kita duga. Perubahan pasti terjadi, dan ketika itu terjadi sebaiknya kita telah bersiap menghadapinya." 


Sekian.