Halaman

Rabu, 15 Agustus 2012

Selemparan rindu, membayang di kalbu.


Aku menatap langit biru berharap wajahmu ada di situ.
Aku menoleh ke barisan pohon berharap kamu bersembunyi di baliknya.
Aku melihat ke kerumunan orang berharap ada kamu di antaranya.
Aku terus berjalan berharap kamu ada di depan sana.

Lama tak jumpa membikin hati berdebar rasa. Berusaha melepas masa lalu untuk meraih masa depan. Itu hanya bualan bagi orang yang gampang bicara. Kurasa tak semudah yang diomongkan. 

Bulu halus terbang ke tempat jauh, begitu juga kamu. Sebentar lagi melanglang jauh ke negeri sebelah. Kamu merapat ke arah kejayaan, menjalankan hidup baru, serta berusaha memperoleh kebahagiaan semu. Kamu juga menyisakan perih di hati ini. 

Ketika malam datang, kerinduan semakin besar. Kala itu, udara di sekitar semakin dingin. Aku menggigil. Jangan sampai kuingat kamu. Aku tidak ingin dingin ini bercampur perih. Meski begitu, kadang aku sengaja mencampur itu, dingin dan perih.  

Aku sesap teh hangat di kala pagi, mengenang dirimu saat dulu. Waktu itu aku tidak kedinginan dan tidak merasakan perih. Aku selalu girang dan kadang terlalu banyak tingkah.

Haaah... Di setiap rentang kehidupan, ada saatnya di mana saya diam dan tidak membicarakannya untuk melihat kembali bagaimana keadaan sekarang. Ternyata, rindu masih membekas di kalbu. Aku tidak senang tahu begitu.

Aku mengunyah permen karet yang amat manis. Lama-kelamaan tidak ada rasa manisnya, malah pahit rasanya. Memang dulu manis namun sekarang pahit rasanya. Kubuang permen karet itu, kubuang juga kamu dari hatiku. Tidak ada lagi rasa pahit yang tertinggal, begitu juga tidak ada perih yang tersisa. 

Mungkin sedikit rasa pahit masih terasa di lidah tetapi jika aku minum air pasti rasa pahitnya hilang. Mungkin rasa rindu padamu masih ada namun apabila aku bisa mencari penawarnya, rinduku pasti hilang selaras dengan tidak adanya kamu lagi di pikiranku. 

Bulu halus yang amat ringan pergi ke tempat yang ditentukan. Hidupnya akan berbeda mulai saat itu. Ia akan meninggalkan jejak di tempat lama dan membuat jejak di tempat baru. Semoga saja jejaknya tidak meninggalkan bekas buruk dan berada di tempat yang semestinya.
Semoga aku dapat menjalankan hidup dengan segala hal yang akan menyongsongku di depan sana.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar