Halaman

Jumat, 17 Februari 2012

URUSAN NIKAH

Tadi siang saya ikut menemani Mbak saya mengurus surat-surat pernikahan ke gereja. Sampai di sana, berbincang-bincang dengan seorang pastur. "Nikah itu ribet, ya," kata pastur itu kepada saya saat Mbak saya di luar ruangan. "Iya nih, Mo." (Mo=Romo, maksudnya Pastur)
Pastur : "Mbaknya sudah nikah, ya?"
Saya   : "Oh, belum, Mo. Saya masih kuliah, kok."
Pastur : "Jurusan apa?"
Saya   : "Psikologi, Mo."
Pastur : "Sekarang tahun keberapa?"
Saya   : "Semester delapan kok, Mo. Ini skripsi."
Pastur : "Oh, nemenin aja."
Saya   : "Saya adiknya, Mo."
Pastur : "Oh, ya?"
Saya   : "Nggak mirip ya, Mo?"
Pastur : "Iya, beda banget."

Maksudnya apa?
Gue udah nikah? Muke gue lebih tua dari Yopi?? Whaaattt??
Tahun keberapa? Emang dikate gw ngendok lama di kampus?
Masya ampun, si romo ini.... gemes, deh.

Ditambah lagi, percakapan kami pas pamit pulang.

Pastur : " Ini kakak adik ya."
Yopi   : "Iya, Mo."
Pastur : "Nemu di rumah sakit ya?"  . . . . . . Uwhaaaatt??!!
Saya   : "Saya putri yang tertukar kok, Mo."


Haadeeehh... Ngelus dada aja deh gue.


Renungan : Si romo itu yang sekali ketemu gue aja udah berani ngeledek parah, gimana dengan orang-orang yang udah kenal lama ya? #nasib sehari-hari : digojlok demi kebahagian orang banyak. Amin.

2 komentar:

  1. mungkin itu karma karena kamu sering marahin kakakmu, hehe..

    BalasHapus
  2. Sebenernya ga marahin tapi kalau ngomong, aku jeplak. Beda kepribadian ketok tenan e mas. Jadi ujung-ujungnya aku yang dominan, hehe...

    BalasHapus