Sabtu ini cerah sekali, secerah tawa Evi menghiasi rumah ini dengan keceriaan. Selalu ada bahagia saat melihatnya. Evi, seorang teman yang biasa dipanggil Ibu dan Anggun ini memang berkarakter keibuan. Pagi ini, saya dan teman-teman merasa kehilangan sebab Evi akan pergi selama seminggu meninggalkan rumah KKN ini. Dia lucu, mungkin lugu. Dia suka sekali bertanya, lalu menjawabnya sendiri. Kami tertawa, dia pun ikut tertawa. Sepertinya ada yang salah dengan dia.
Kesalahan besarnya adalah tertawa tanpa mimik muka yang tidak sesuai sekalipun. Dia lucu, mungkin juga tidak tahu. Sekian banyak teman, hanya Evi yang mampu menunjukkan kesabaran seorang manusia. Sejauh ini belum pernah sedikit pun ia menunjukkan kekhilafannya. Bolehlah Evi, kamu menunjukkan perasaanmu. Rasa itu jangan kamu pendam sendiri. Tuangkan saja kepada orang yang kamu anggap sahabat, atau hanya kepada kumpulan kertas putih yang siap menanti goresan tintamu.
Nikamati perjalananmu ke Makassar, Evi. Lakukan yang terbaik, buatlah dirimu bangga akan usahamu. Tidak perlu hasil yang muluk. Hargai usahamu saja, cukup, agar tidak menyesal terlalu dalam apabila hasilnya tidak sesuai harapanmu. Berdoa dan berharaplah agar semuanya menjadi nyata. Tuhan ada di dekatmu dan teman-temanmu di sini hadir untuk mendoakan dan menantikan kepulanganmu kembali.
Nah, ini dia si Epi alias Evi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar