Halaman

Jumat, 12 Agustus 2011

Kuceritakan untukmu, Ma!

Hei, mama. Aku di sini baik-baik saja. Makan pun bisa. Tak ingin aku terlunta di tempat jauh di sini. Aku menanti secercah harapan, menunggu air 'tuk memuaskan dahaga. Aku percaya, Ma, di mana ada harap pasti ada jalan. 

Di saat kita terpuruk, pasti ada saja uluran tangan yang diberikan. Bukan berharap untuk dibantu selalu namun cukuplah bersyukur untuk apa saja yang diberikan kepada kita dengan ketulusan. Apa yang telah dijalani, apa yang telah dialami, aku percaya itu bernilai. Tidak ada satu pun hal yang tidak berguna. Aku percaya pada saatnya nanti, kita akan bangkit. 

Bolehlah keterpukan ini kita namakan berkah atas hidup. Suatu kesempatan di mana kita bisa merasakan sisi kehidupan yang berbeda. Sisi kehidupan yang sebenarnya. Akan kugunakan kesempatan ini untuk meraih asa dengan kesungguhan yang luar biasa. 

Percaya, harapan itu ada. Kebahagiaan sudah di depan mata. Berbagi untuk semua menjadi langkah berikutnya. Dokan saya, Ma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar