Selasa, 28 Juni 2011
Cerita Tentang Pohon dan Angin
Sesak aku menanti lambaian daun yang bergoyang
Tak akan terjadi jika tak ada angin
Pohon itu akan tetap berdiri tegap tanpa terusik oleh keramaian
Pohon itu penyuka sepi
Aku tak suka sunyi
Aku hanya ingin udara yang bergerak itu menyapanya
Membuatnya terbangun dari kealpaan
Pikirku pohon itu tak akan mungkin diam saja selamanya
Tak mungkin ada satu pohon pun yang akan tetap berdiri kokoh terhembus angin
Mungkin bukan terhembus, mungkin bukan tertiup
Mungkin terporak-poranda akibat angin besar
Angin besar yang dahulu adalah angin kecil
Mungkin pohon itu tak pernah tahu bahwa angin besar dapat meluluhkannya
Ia teramat angkuh untuk mengakui keberadaan yang lain
Tak pernah terbesit di benaknya untuk melambaikan daunnya atas sapaan angin
Angkuhnya itu membangunkan angin kecil hingga menjadi besar dan semakin besar
Lalu angin menghembuskan, meniupkan aura, kesetiaan, dan cinta dengan segenap hatinya pada pohon
Seketika pohon luluh lantak
Tak ada akar yang begitu berarti olehnya sehingga ia menjadi amat tak berarti
Akar kesombongannya tercabut begitu saja oleh angin yang dahulunya kecil
Pohon itu luluh lantak dan berdiri kembali dengan sisa-sisa rasa yang tertinggal
Hanya tinggal rasa kagum, kesetiaan, dan cinta
Kemudian . . .
Pohon dan angin melengkapi cerita dunia yang mungkin tak pernah ada apa dan siapa pun tahu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar